Jumat, 08 Juni 2012

Siswa kerasukan seks bebas

Kalo mendengar istilah siswa maka salah satu hal yang terlintas didalam pikiran kita adalah pribadi yang berintelektual dan yang bermoral. sebab di sekolah siswa-siswi di ajarkan mengenal hal-hal yang berhubungan dengan dunia intelektualitas dan moralitas. tetapi pada faktanya sudah berapa banyak sekolah yang mengeluarkan siswa-siswi hanya karena kondisi diri yang sudah tidak mungkin melanjutkan lagi sebab sudah hamil dan menghamili siswa lain.

kebebasan seks di lingkungan anak-anak siswa semakin menjadi. bahkan ada kejadian-kejadian dimana siswa-siswi melakukan hubungan seks di kamar mandi sekolah mereka. seks berganti-gantian bukan lagi hanya terdapat di dunia WTS melainkan sudah menjadi hal yang biasa terjadi di kalangan siswa-siswa. Dan yang sangat menyedihkan adalah kebebsan seks secara realita menjadi bagian dari siswa-siswi Kristen.
Apakah yang menyebabkan hal-hal tersebut semakin menjadi-jadi?

Filosofi :  Hubungan seks di luar nikah itu adalah hal yang wajar yang penting suka sama suka
          Ada banyak siswa yang telah menganut pandangan ini. mereka berpikir bahwa hubungan seks adalah sesuatu yang wajar selama di lakukan dengan sifat `suka sama suka`. Hal ini membuat mereka selalu terbuka untuk melakukan hubungan seks dengan siapa saja yang penting `aku suka dan dia suka`. Filosofi setan ini sudah menguasai banyak siswa-siswa Kristen.

Filosofi : Hal itu perlu di coba, gimana sich rasanya!
         Ada banyak siswa-siswi penasaran dengan `rasanya` seks. akhirnya mereka mulai berani berpacaran dengan tujuan pertama ingin rasa dipegang oleh lawan jenis gimana rasanya, dan berlanjut dengan gimana rasanya di cium lawan jenis, akhirnya berkembang menjadi bagaimana rasanya bersentuhan tubuh tanpa menggunakan sehelai benangpun dan semuanya berakhir di praktek hubungan seks secara total. mungkin ada yang sekedar ingin rasa hanya sampai di pegangan tangan tetapi ia di desak oleh teman-temannya serta pacarnya sendiri untuk melakukan hal tersebut secara `profesional` dan menganggap hal itu biasa aja. tetapi ada juga bukan karena dorongan dari teman atau pacarnya melainkan suatu dorongan yang merasa `nikmat` saat melakukan `kissing` dan akhirnya ia memiliki keinginan untuk lebih dari itu. dan akhirnya dorongan tersebut menguasai akal rohaninya yang membuat ia pasrah semua pakaiannya di lepas dan sama menikmati hubungan seks di luar nikah tersebut. lama kelamaan ia menjadi terbiasa. pada ia di putusin oleh pacarnya maka ia membuka diri kepada siapa saja yang menjadi pacarnya. dimana ia berpikir ia hanya memberikan `diri`nya kepada pacar pertamanya itu. tetapi berlanjut ke paca kedua dan ketiga serta keempat dan seterusnya.

Filosofi : Demi kamu aku mau memberikannya!
          Hal ini lain lagi. sebenarnya ia tidak memiliki konsep bahwa seks diluar nikah itu biasa. dan juga tidak memiliki konsep untuk nyoba-nyoba doang. tetapi mereka melakukannya karna alasan demi cintanya kepada pasangannya maka ia akan membuktikan bahwa ia mencintai pasangannya dengan cara menyerahkan `virginitas`nya. namun setelah pacarnya sudah merasa puas dengan dirinya maka dengan beragam alasan dari pacarnya untuk memutuskan dirinya. dan apa yang terjadi maka putuslah hubungan mereka. akhir ia kecewa dan mengambil tindak yang nekat dimana ia mulai bergonta-ganti pasangan yang berujung seks bebas.

Filosofi : Kalo orang tua gak mau perhatiin saya maka saya akan hidup semau saya di luar sana!
          Banyak siswa-siswa bukan memiliki cara berpikir seperti yang sudah di uraikan diatas tetapi mereka melakukan dunia seks bebas hanya karena mereka kecewa dengan orang tua mereka. sehingga mereka mencari perhatian di dunia luar. dan siapa yang berhasil memenuhi kebutuhan emosi mereka dalam hal perhatian biasanya mereka itulah yang dapat bagian dalam melakukan hubungan seks dengan dirinya. dan hal ini berlanjut secara terus menerus sehingga seks bebas menjadi bagian di dalam hidupnya

Sebenarnya masih banyak alasan atau penyebab mengapa banyak siswa terjun kedalam dunia seks bebas. tetapi pada dasarnya seks bebas di lakukan di sebabkan oleh suatu hal yang sangat penting dalam hidup mereka yaitu Hubungan yang intim dengan Tuhan Allah didalam Yesus Kristus. sebab krisis yang paling besar di dunia ini bukan karena masalah ekonomi, perhatian orang tua, godaan setan melainkan rusaknya hubungan dengan Tuhan Yesus kristus. 
semoga banyak siswa-siswa Kristen mau kembali kepada Allah dan meninggal dosa tersebut dan hidup dalam mengasihi Allah serta sesama manusia. dengan hidup seperti ini, saya percaya ia dapat berprestasi di sekolah dan hubungannya dengan banyak orang akan terpulihkan termasuk keluarga. Tuhan Yesus memberkati

Pdt Rollie Igir